
Yogyakarta, 23 Juni 2025 — Dalam upaya menyelaraskan kurikulum pendidikan tinggi hukum dengan dinamika kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu hukum yang terus bergerak maju, Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FH UAJY) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pemutakhiran Kurikulum Program Studi Sarjana secara luring di Hotel Eastparc Yogyakarta.
Kegiatan penting ini berlangsung pada Senin, 23 Juni 2025, dan dihadiri oleh berbagai kalangan strategis dari akademisi, dunia industri, praktisi hukum, asosiasi profesi, pengguna alumni, hingga mahasiswa. Salah satu peserta yang turut hadir sebagai perwakilan praktisi penegak hukum adalah Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta, Bapak Delta Arga Prayudha, S.H., M.H.. Kehadiran beliau menegaskan komitmen institusi peradilan dalam berpartisipasi aktif dalam pengembangan mutu pendidikan hukum di tanah air.
Diskusi yang berlangsung dengan penuh antusiasme ini diawali dengan paparan dari narasumber ahli di bidang ilmu hukum, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi terbuka. Para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan, saran, dan kritik konstruktif terhadap kurikulum Program Sarjana FH UAJY yang sedang disusun ulang berdasarkan pendekatan Outcome Based Curriculum (OBC), sebagaimana diamanatkan dalam Permendikbud Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Dalam forum ini, isu-isu krusial seperti relevansi mata kuliah dengan praktik hukum di lapangan, kesiapan lulusan memasuki dunia kerja, hingga penguatan nilai-nilai etika profesi dalam kurikulum menjadi fokus utama pembahasan. Sebagai seorang hakim yang aktif di lingkungan peradilan tata usaha negara, Bapak Delta Arga Prayudha memberikan masukan berharga mengenai pentingnya membekali mahasiswa dengan keterampilan analisis hukum, pemahaman terhadap sistem peradilan administrasi, serta kemampuan komunikasi hukum yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif FH UAJY untuk terbuka terhadap masukan dari para praktisi. Dalam konteks peradilan tata usaha negara, kami melihat masih banyak lulusan baru yang belum cukup memahami aspek prosedural maupun subtansi dalam sengketa TUN. Ini tentu menjadi catatan penting dalam penyusunan kurikulum yang lebih responsif,” ujar Bapak Delta dalam sesi diskusi.
Tak hanya dari sisi praktisi, perwakilan dunia industri dan asosiasi profesi juga turut memberikan penekanan pada perlunya integrasi soft skills, kemampuan legal drafting, serta pemahaman interdisipliner dalam kurikulum, agar lulusan hukum tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap bersaing dalam pasar kerja yang kompetitif dan multidimensional.
Adapun tujuan dari penyelenggaraan FGD ini dirumuskan secara jelas, antara lain:
- Untuk menetapkan profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang selaras dengan kebutuhan riil di lapangan;
- Untuk menghimpun umpan balik dari berbagai pemangku kepentingan guna menyusun kurikulum berbasis hasil atau Outcome Based Curriculum;
- Untuk membangun jejaring dan kolaborasi antar pengelola pendidikan tinggi hukum, yang dapat memperkuat sinergi dalam pengembangan mutu pendidikan hukum di Indonesia;
- Dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta mutu lulusan, agar mampu menjawab tantangan zaman yang kian kompleks.

Kegiatan ini juga memperkuat semangat kolaboratif antara institusi pendidikan tinggi hukum dan lembaga peradilan sebagai salah satu pengguna utama lulusan. FH UAJY menunjukkan bahwa keterbukaan terhadap masukan eksternal adalah bagian dari tanggung jawab moral dan profesional dalam mencetak generasi sarjana hukum yang tidak hanya cakap secara teoritis, tetapi juga siap berkontribusi dalam penegakan hukum yang adil, transparan, dan berbasis nilai.
Dengan berlangsungnya FGD ini, diharapkan hasil-hasil diskusi yang diperoleh dapat segera diimplementasikan dalam revisi kurikulum yang lebih kontekstual dan aplikatif. PTUN Yogyakarta sebagai salah satu institusi peradilan turut mendukung penuh upaya ini sebagai bagian dari penguatan kualitas sumber daya manusia di bidang hukum.
Langkah strategis FH UAJY ini juga menjadi contoh baik bagi fakultas hukum lainnya untuk senantiasa merefleksikan kurikulumnya secara berkala, agar tetap relevan dan kompetitif di tengah arus perubahan global dan nasional. Bagi PTUN Yogyakarta, keterlibatan dalam forum semacam ini adalah bentuk kontribusi nyata dalam mendukung transformasi pendidikan hukum yang berkualitas dan berbasis kebutuhan masa depan.