Pada Selasa, 1 Oktober 2024, suasana di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta terasa khidmat dan penuh semangat patriotisme. Sejak pagi hari, seluruh jajaran pimpinan, hakim, pegawai, serta tenaga honorer PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) telah bersiap untuk mengikuti upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini tidak hanya menjadi momentum rutin, tetapi juga menjadi sarana mempertegas komitmen seluruh peserta terhadap nilai-nilai dasar bangsa Indonesia, yang tercermin dalam Pancasila.
Upacara dimulai tepat pada pukul 08.00 WIB, di halaman utama kantor PTUN Yogyakarta. Ketua PTUN Yogyakarta, ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., bertindak sebagai inspektur upacara. Didampingi oleh Wakil Ketua, para Hakim, Calon Hakim, serta jajaran pegawai lainnya, suasana pagi itu mencerminkan rasa hormat dan penghargaan mendalam terhadap sejarah bangsa. Semangat nasionalisme yang menggema dalam setiap tahapan upacara diharapkan dapat terus menyala di hati setiap peserta, memperkuat karakter kebangsaan yang mencintai tanah air.
Upacara dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya.” Seluruh peserta berdiri tegak, menatap bendera yang berkibar di bawah langit Yogyakarta yang cerah, memberikan nuansa sakral pada momen tersebut. Pengibaran bendera dipimpin oleh petugas upacara yang dipilih dari kalangan pegawai PTUN Yogyakarta, yang menunaikan tugasnya dengan penuh dedikasi dan ketelitian.
Setelah pengibaran bendera, inspektur upacara, Ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., menyampaikan amanatnya kepada seluruh peserta. Dalam pidatonya, beliau mengingatkan pentingnya memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen untuk mengingat kembali sejarah panjang bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan negara, serta bagaimana Pancasila telah menjadi pilar utama dalam menyatukan keberagaman yang ada di negeri ini.
“Pancasila adalah dasar yang menjaga persatuan kita, yang menyatukan keberagaman suku, agama, ras, dan golongan. Di tengah tantangan zaman modern ini, kita perlu terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari institusi negara,” ujar Bapak Hendra dengan penuh wibawa.
Amanat yang disampaikan tidak hanya berbicara tentang sejarah, tetapi juga tentang tantangan yang dihadapi di masa kini. Beliau menekankan bahwa sebagai abdi negara, para hakim, calon hakim, dan seluruh pegawai PTUN Yogyakarta memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga integritas, mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, serta menjadi teladan bagi masyarakat dalam menjaga semangat kebangsaan.
“Nasionalisme tidak hanya kita tunjukkan dengan upacara semata, tetapi harus tercermin dalam tindakan nyata. Kita semua, sebagai bagian dari institusi yang berperan dalam penegakan hukum, harus senantiasa menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap keputusan dan kebijakan yang kita ambil. Dengan begitu, kita ikut berperan aktif dalam membangun karakter bangsa yang mencintai keadilan dan kebenaran,” lanjutnya.
Dalam pidato tersebut, ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., juga mengajak seluruh peserta untuk terus membangun karakter yang kuat, berintegritas, dan memiliki cinta tanah air yang mendalam. Nilai-nilai Pancasila, yang merupakan warisan luhur dari para pendiri bangsa, harus senantiasa dijadikan pedoman dalam setiap aspek kehidupan, baik di ranah pribadi maupun profesional.
Setelah amanat dari inspektur upacara, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh salah satu pegawai senior. Doa tersebut berisi harapan agar Indonesia senantiasa diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa, dijauhkan dari segala ancaman yang dapat memecah belah bangsa, serta agar semangat nasionalisme terus hidup di hati seluruh rakyat Indonesia, khususnya di kalangan aparatur negara seperti PTUN Yogyakarta.
Dalam doa bersama itu, seluruh peserta menundukkan kepala, menghayati setiap kata yang dilantunkan. Harapan dan doa agar semangat kebangsaan tidak pernah pudar, terutama di tengah dinamika kehidupan modern yang kerap kali menguji rasa cinta tanah air.
Momen ini menjadi refleksi bagi seluruh peserta bahwa semangat Pancasila bukanlah sekadar sejarah masa lalu, tetapi sesuatu yang harus terus diperjuangkan di masa kini dan mendatang. Doa yang dilantunkan juga memuat harapan agar PTUN Yogyakarta, sebagai salah satu pilar dalam sistem hukum Indonesia, senantiasa diberi kekuatan untuk menegakkan keadilan yang berlandaskan Pancasila.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di PTUN Yogyakarta kali ini, dengan serangkaian prosesi yang sederhana namun penuh makna, menjadi pengingat pentingnya membangun karakter yang kuat berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa. PTUN Yogyakarta, sebagai institusi hukum, menegaskan kembali komitmennya untuk selalu mengamalkan prinsip-prinsip Pancasila dalam setiap putusan yang diambil.
Tidak hanya berhenti pada upacara, semangat yang ditanamkan melalui peringatan ini diharapkan dapat terus menginspirasi seluruh aparatur di lingkungan PTUN Yogyakarta. Seperti yang disampaikan oleh salah satu hakim muda, Ibu Fitri, yang ikut serta dalam upacara, “Semangat Pancasila adalah fondasi kita dalam bekerja. Bukan hanya dalam menegakkan hukum, tetapi juga dalam menjaga keutuhan bangsa. Upacara ini mengingatkan kita untuk terus menjaga semangat itu.”
Pesan yang tercermin dari upacara ini juga menekankan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar ideologi, tetapi juga sebuah karakter yang harus dihidupkan dalam diri setiap individu. Dengan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila, PTUN Yogyakarta berharap dapat menjadi bagian dari upaya untuk membentuk masyarakat yang lebih adil, makmur, dan bersatu.
Dengan ditutupnya upacara melalui doa bersama, suasana khidmat dan patriotisme yang terbangun sejak awal terus mengalir hingga akhir acara. Para peserta perlahan meninggalkan lapangan upacara dengan harapan dan semangat baru, bahwa dalam setiap langkah dan keputusan yang mereka ambil, akan selalu tercermin nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar negara.
Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di PTUN Yogyakarta pada 1 Oktober 2024 ini, lebih dari sekadar seremoni rutin. Ini adalah sebuah pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga semangat nasionalisme, mengamalkan nilai-nilai Pancasila, dan berkomitmen untuk membangun karakter bangsa yang tangguh dan berintegritas. Semangat yang diharapkan terus berkobar di hati setiap peserta, membawa mereka untuk terus mencintai dan menjaga Indonesia di tengah tantangan zaman.