Yogyakarta, 23 April 2025 – Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani. Pada tanggal 23 April 2025, PTUN Yogyakarta menggelar kegiatan Sharing Session daring yang berfokus pada “Membangun Sinergi dalam Meraih Predikat Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)”. Kali ini, PTUN Palembang berkesempatan untuk berbagi pengalaman dan menyerap strategi dari PTUN Yogyakarta yang telah lebih dulu meraih predikat WBK.
Kegiatan yang berlangsung secara virtual ini dihadiri oleh jajaran pimpinan dan staf penting dari PTUN Yogyakarta. Tampak hadir Wakil Ketua PTUN Yogyakarta, Bapak Sarjoko, S.H., M.H., yang turut membuka dan memberikan sambutan dalam acara tersebut. Selain itu, para Hakim, Panitera, Panitera Muda Hukum, serta para pelaksana di lingkungan PTUN Yogyakarta juga turut berpartisipasi aktif dalam sesi berbagi ini. Antusiasme juga terlihat dari partisipasi aktif perwakilan dari PTUN Palembang yang ingin belajar dan mempersiapkan diri dalam meraih predikat WBK.
Dalam sambutannya, Bapak Sarjoko menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada PTUN Palembang atas kesediaannya untuk berkolaborasi dalam kegiatan yang sangat penting ini. Beliau mengungkapkan harapannya agar sharing session ini dapat menjadi pemicu semangat dan memberikan panduan yang jelas bagi PTUN Palembang dalam perjalanan mereka menuju predikat WBK. Lebih lanjut, Bapak Sarjoko juga menegaskan bahwa bagi PTUN Yogyakarta sendiri, kegiatan ini menjadi momentum untuk terus berbenah dan melanjutkan perjuangan mereka menuju predikat WBBM yang lebih tinggi.
Lebih jauh, Wakil Ketua PTUN Yogyakarta memaparkan bahwa keberhasilan PTUN Yogyakarta dalam meraih predikat WBK tidak hanya bertumpu pada pemenuhan kelengkapan dokumen semata. Menurutnya, esensi utama terletak pada implementasi kegiatan yang benar-benar selaras dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan. PTUN Yogyakarta memiliki tujuh indikator utama yang menjadi fokus dalam setiap langkah pembenahan.
Sebagai contoh konkret, dalam aspek Manajemen Perubahan, PTUN Yogyakarta secara konsisten menerapkan apel pagi dan sore sebagai sarana untuk meningkatkan kedisiplinan dan kebersamaan. Selain itu, inisiatif unik bernama “Sugeng Enjing” juga menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kerja di PTUN Yogyakarta. Kegiatan ini tidak hanya sekadar sapaan pagi, tetapi juga dimanfaatkan sebagai platform untuk menyampaikan isu-isu strategis terkini yang relevan dengan kinerja kantor.
Untuk memastikan profesionalisme seluruh aparatur, PTUN Yogyakarta menerapkan sistem pengawasan berjenjang yang dilakukan secara rutin setiap bulan melalui rapat koordinasi. Selain itu, monitoring dan evaluasi khusus terkait Zona Integritas juga dilaksanakan secara berkala untuk mengidentifikasi potensi kekurangan dan area yang perlu diperbaiki. Hasil dari evaluasi ini kemudian ditindaklanjuti secara konkret untuk memastikan peningkatan berkelanjutan.
Dengan mengusung motto yang lugas dan inspiratif, “No baper, no drama”, PTUN Yogyakarta ingin menanamkan budaya kerja yang berintegritas, profesional, dan bebas dari sentimen negatif yang dapat menghambat kinerja. Melalui kegiatan sharing session ini, diharapkan terjalin kolaborasi dan sinergi yang semakin erat antar satuan kerja di lingkungan peradilan tata usaha negara. Tujuannya jelas, yaitu mewujudkan peradilan yang bersih, transparan, akuntabel, dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Di akhir kegiatan, PTUN Yogyakarta menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi aktif dari PTUN Palembang. Mereka juga mengajak seluruh jajaran, baik di Yogyakarta maupun di Palembang, untuk terus bergandengan tangan dan bersinergi dalam semangat yang sama untuk meraih predikat WBK dan WBBM demi kemajuan dan citra positif lembaga peradilan di Indonesia. Semangat kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi satuan kerja lainnya dalam membangun zona integritas yang kokoh.