
Yogyakarta – Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta menerima kunjungan pembinaan dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Surabaya pada Kamis, 27 Februari 2025. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang Utama PTUN Yogyakarta ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan integritas, disiplin, serta optimalisasi pelayanan publik di lingkungan peradilan tata usaha negara.
Acara ini dihadiri oleh Ketua PTUN Yogyakarta, Ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., didampingi Wakil Ketua, Bapak Sarjoko, S.H., M.H., serta jajaran Hakim, Plt. Sekretaris, Panitera, Pejabat Struktural dan Fungsional, Calon Hakim, Pelaksana, serta PPNPN PTUN Yogyakarta. Dari PT TUN Surabaya, hadir langsung Ketua PT TUN Surabaya, Bapak Dr. Nurman Sutrisno, S.H., M.Hum., beserta jajaran.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan, dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hymne Mahkamah Agung, kemudian pembacaan doa, serta sambutan dari Ketua PTUN Yogyakarta. Acara utama berupa pembinaan dari Ketua PT TUN Surabaya, yang ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol sinergi yang erat antara kedua satuan kerja peradilan tata usaha negara ini.
Dalam sambutannya, Ketua PTUN Yogyakarta, Ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., mengucapkan selamat datang serta apresiasi atas kunjungan pembinaan yang dilakukan oleh Ketua PT TUN Surabaya beserta rombongan. Beliau menegaskan bahwa PTUN Yogyakarta terus melakukan berbagai persiapan strategis untuk meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) secara optimal.
“Kami telah mempersiapkan diri sejak tahun 2024 dan hingga saat ini progresnya sudah mencapai hampir 100%. Evaluasi terhadap berbagai inovasi pelayanan publik juga terus kami lakukan guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pencari keadilan,” ujar beliau.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa keberhasilan PTUN Yogyakarta dalam meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan menjaga integritas dalam setiap aspek kerja.
Ketua PT TUN Surabaya, Bapak Dr. Nurman Sutrisno, S.H., M.Hum., dalam pembinaannya menyampaikan apresiasi atas pencapaian PTUN Yogyakarta dalam meraih predikat WBK. Namun, beliau juga mengingatkan bahwa pencapaian tersebut bukan akhir dari perjuangan, melainkan harus terus dijaga dengan konsistensi dan integritas.
“Predikat WBK yang telah diraih oleh PTUN Yogyakarta adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi seluruh jajaran. Namun, mempertahankan integritas jauh lebih sulit dibandingkan meraihnya. Oleh karena itu, saya mengingatkan bahwa setiap Hakim dan ASN memiliki kode etik dan disiplin yang harus terus ditegakkan,” tegas beliau.
Dalam pembinaannya, beliau menyoroti beberapa aspek penting yang harus diperhatikan oleh PTUN Yogyakarta, antara lain:
- Penyerapan Anggaran Satuan Kerja
– Perencanaan dan pelaksanaan anggaran harus dilakukan dengan cermat, transparan, dan sesuai dengan aturan agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat berdampak pada efektivitas kinerja peradilan. - Administrasi Peradilan
– Optimalisasi dalam pengelolaan administrasi perkara, termasuk penerapan aplikasi pendukung seperti Sistem Elektronik Penelusuran Perkara In Aktif (Seppia), guna meningkatkan transparansi dan efisiensi layanan hukum. - Kedisiplinan ASN
– Setiap pegawai, baik hakim, panitera, maupun tenaga administrasi harus memiliki kesadaran penuh akan pentingnya disiplin kerja, termasuk kepatuhan terhadap jam kerja, etika pelayanan, serta profesionalisme dalam menjalankan tugas.

Beliau menegaskan bahwa kedispilinan dan kepatuhan terhadap aturan adalah pondasi utama dalam membangun pengadilan yang berintegritas dan profesional.
Melalui pembinaan ini, diharapkan seluruh jajaran PTUN Yogyakarta semakin solid dalam menjaga integritas, meningkatkan pelayanan publik, serta memperkuat komitmen dalam mewujudkan WBBM dan penerapan SMAP.
Kegiatan ini juga menjadi ajang evaluasi bagi PTUN Yogyakarta untuk terus memperbaiki sistem kerja, meningkatkan efektivitas pelayanan, serta membangun budaya kerja yang profesional, akuntabel, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat pencari keadilan.
Sebagai penutup, Ketua PT TUN Surabaya berpesan agar seluruh jajaran tetap semangat, terus berinovasi, dan menjaga semangat reformasi birokrasi demi pengadilan yang semakin terpercaya dan berintegritas.
Dengan adanya pembinaan ini, PTUN Yogyakarta diharapkan semakin mantap melangkah menuju WBBM, sekaligus menjadi contoh bagi pengadilan lainnya dalam mewujudkan tata kelola peradilan yang bersih, transparan, dan profesional.