
Yogyakarta, 30 Juli 2025 — Dalam upaya mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan nilai-nilai integritas, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta menggelar Program Kolaboratif Lintas Agama dengan tema perdana yang mengangkat nilai luhur “Kejujuran”. Kegiatan ini menjadi bagian dari inisiatif Tim Pembangunan Integritas PTUN Yogyakarta yang berangkat dari semangat “dari kita, oleh kita, dan untuk kita”, serta merupakan implementasi konkret dari Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang tengah dijalankan oleh satuan kerja.
Program ini dirancang sebagai ruang kolaborasi terbuka yang melibatkan aparatur lintas latar belakang agama dan kepercayaan untuk memperkuat pemahaman bahwa kejujuran merupakan nilai universal, yang diajarkan dan dijunjung tinggi oleh semua ajaran agama. Tidak hanya sebagai norma moral, kejujuran juga menjadi dasar utama dalam membangun lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan berintegritas.

Dalam sambutannya, Ketua PTUN Yogyakarta, Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., menyampaikan bahwa program ini menjadi momentum penting dalam membangun solidaritas dan mempererat harmoni antar aparatur melalui pendekatan spiritual dan nilai-nilai kemanusiaan. “Ketika kejujuran menjadi prinsip bersama, maka integritas bukan lagi beban, melainkan kebutuhan kolektif dalam mewujudkan peradilan yang bersih,” tegas beliau.
Program ini dirancang secara dinamis dan partisipatif. Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi reflektif dari perwakilan lintas agama yang menekankan ajaran kejujuran dari sudut pandang masing-masing kepercayaan. Dilanjutkan dengan diskusi kelompok, dialog interaktif, dan sesi yel-yel kreatif yang membawa semangat kekompakan dan antusiasme seluruh peserta. Pendekatan inklusif ini menghadirkan ruang dialog yang sehat dan saling menghargai antar komunitas iman, memperkaya pemahaman, sekaligus menumbuhkan empati lintas keyakinan.

Wakil Ketua PTUN Yogyakarta, Sarjoko, S.H., M.H., menambahkan bahwa kejujuran tidak hanya penting dalam pelayanan publik, tetapi juga menjadi fondasi kokoh dalam membentuk karakter pribadi dan kolektif aparatur peradilan. “Semakin kita jujur, semakin kuat pula dinding integritas lembaga yang kita bangun bersama,” ujarnya.
Sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi aktif peserta, kegiatan ditutup dengan pemberian apresiasi kepada kelompok terbaik, yang secara kreatif dan reflektif mampu menyampaikan makna kejujuran dalam konteks kehidupan sosial dan lingkungan kerja. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua dan Wakil Ketua PTUN Yogyakarta sebagai bentuk dukungan terhadap semangat kolaborasi dan kreativitas yang positif.

Program Kolaboratif Lintas Agama ini menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan serupa yang akan terus dilaksanakan secara berkala. PTUN Yogyakarta menaruh harapan besar agar program ini mampu menjadi pijakan budaya organisasi yang menghargai keberagaman dan menjadikan kejujuran sebagai nilai utama dalam bekerja dan melayani masyarakat.
Dengan kolaborasi lintas iman yang terus diperkuat, PTUN Yogyakarta meneguhkan diri sebagai satuan kerja yang tidak hanya berkomitmen terhadap pelayanan hukum, tetapi juga menjadi teladan dalam menjaga kerukunan, menumbuhkan integritas, dan membangun harmoni dalam keberagaman.