Yogyakarta, 1 September 2025 – Awal bulan September menjadi momentum penting bagi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta. Bertempat di Ruang Sidang Utama, lembaga peradilan ini menyelenggarakan Pengambilan Sumpah/Janji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Prosesi berlangsung khidmat, tertib, dan lancar, dihadiri oleh seluruh aparatur PTUN Yogyakarta.
Acara pengambilan sumpah ini bukan hanya sekadar kegiatan administratif, melainkan juga wujud nyata dari komitmen lembaga peradilan dalam memperkuat sumber daya manusia yang profesional dan berintegritas. Para pegawai PPPK yang diambil sumpahnya diharapkan mampu menjadi energi baru bagi PTUN Yogyakarta dalam menjalankan tugas pelayanan publik, khususnya di bidang peradilan tata usaha negara.
Dalam arahannya, Ketua PTUN Yogyakarta, Ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., menegaskan bahwa sumpah/janji yang diucapkan para pegawai bukanlah sekadar formalitas, tetapi sebuah ikrar yang memiliki konsekuensi moral dan tanggung jawab besar.
“Sumpah atau janji bukan hanya rangkaian kata-kata yang diucapkan di hadapan pimpinan, melainkan sebuah komitmen yang harus dijaga dan diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Saya berharap pegawai PPPK dapat menunjukkan dedikasi, integritas, serta loyalitas yang tinggi demi mendukung tercapainya pelayanan peradilan yang bersih, transparan, dan berkeadilan,” pesan beliau dengan penuh ketegasan.
Arahan tersebut menjadi penegasan penting bahwa aparatur peradilan, baik hakim, pejabat struktural, maupun pegawai, memiliki tanggung jawab moral yang sama dalam menjaga marwah lembaga peradilan di mata masyarakat.
Pengambilan sumpah/janji ini menandai awal perjalanan baru para pegawai PPPK dalam mengemban amanah di lingkungan PTUN Yogyakarta. Sumpah bukan sekadar syarat legalitas formal, melainkan juga pengikat moral yang harus dijunjung tinggi. Dengan adanya sumpah ini, setiap pegawai diingatkan untuk bekerja tidak hanya demi memenuhi kewajiban administratif, tetapi juga untuk memberikan pelayanan publik yang berlandaskan nilai integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab.
Bagi PTUN Yogyakarta, prosesi ini juga menjadi bagian dari upaya strategis untuk memperkuat layanan publik. Kehadiran pegawai PPPK diharapkan mampu menambah tenaga, semangat, dan inovasi dalam menghadirkan pelayanan yang cepat, transparan, serta responsif terhadap kebutuhan masyarakat pencari keadilan.
Sumpah yang diucapkan hari ini menjadi ikrar bersama bahwa peradilan tata usaha negara harus dijalankan secara profesional, bebas dari praktik yang merugikan masyarakat, serta selalu menjunjung tinggi nilai keadilan.
Dengan berakhirnya prosesi pengambilan sumpah/janji ini, PTUN Yogyakarta meneguhkan kembali tekadnya untuk terus membangun budaya kerja yang bersih, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan prima. Para pegawai PPPK yang baru disumpah kini menjadi bagian penting dalam perjalanan lembaga, membawa semangat baru untuk mengabdi dengan integritas demi terwujudnya peradilan yang bermartabat dan terpercaya.