
Yogyakarta, 8 Mei 2025 – Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya kerja yang profesional dan berintegritas tinggi dengan mengikuti kegiatan Pembinaan oleh Direktur Jenderal Badan Peradilan Militer dan Tata Usaha Negara (Badilmiltun) Mahkamah Agung Republik Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan dan aparatur PTUN Yogyakarta, termasuk Ketua PTUN Yogyakarta, Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., Wakil Ketua, Sarjoko, S.H., M.H., para hakim, panitera, Plt. Sekretaris, pejabat struktural dan fungsional, calon hakim, hingga seluruh pegawai.
Dalam arahannya, Direktur Jenderal Badilmiltun, Marsekal Muda TNI Dr. Yuwono Agung Nugroho, S.H., M.H., menyampaikan pesan mendalam yang menitikberatkan pada pentingnya menjaga integritas sebagai fondasi utama dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai aparatur peradilan. Beliau tidak hanya menyampaikan konsep, namun juga memberikan sejumlah tips praktis agar nilai-nilai integritas dapat benar-benar tertanam dalam keseharian para pegawai.
“Integritas bukan hanya soal tidak melakukan pelanggaran, tetapi tentang membentuk karakter kuat yang jujur, bertanggung jawab, dan memiliki loyalitas terhadap tugas,” tegas Dirjen Badilmiltun dalam sambutannya yang disampaikan dengan penuh semangat dan keteladanan.

Beliau menggarisbawahi beberapa cara efektif dalam menjaga integritas, di antaranya:
- Bersyukur atas amanah yang diemban, karena rasa syukur akan membentuk kesadaran dan tanggung jawab moral;
- Membangun rasa bangga terhadap keunggulan diri, sebagai bentuk penghargaan atas potensi dan peran individu dalam organisasi;
- Mencintai pekerjaan dengan tulus dan jujur, agar pekerjaan tidak hanya menjadi rutinitas, melainkan ladang ibadah dan kontribusi nyata;
- Menumbuhkan semangat kerja yang tinggi, karena hanya dengan energi positif dan dedikasi total, tujuan besar organisasi dapat tercapai.
Tak hanya itu, Marsekal Muda TNI Dr. Yuwono Agung Nugroho, S.H., M.H., juga menekankan pentingnya kerja jujur, loyal, dan penuh tanggung jawab sebagai elemen vital dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Beliau meyakini bahwa bila aparatur peradilan bekerja dengan hati dan integritas, maka kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan akan semakin menguat.
Kegiatan pembinaan ini menjadi momen reflektif bagi seluruh aparatur PTUN Yogyakarta. Bagi Ketua PTUN Yogyakarta, Dr. Nelvy Christin, kegiatan ini memberikan “penguatan moral dan motivasi” yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan peradilan modern saat ini. Dalam pernyataan singkatnya setelah kegiatan, beliau mengajak seluruh jajarannya untuk menanamkan nilai-nilai yang telah disampaikan oleh Dirjen Badilmiltun dalam praktik kerja sehari-hari.

“Integritas adalah napas dari pelayanan peradilan. Jika kita semua menjaganya, maka pelayanan kepada masyarakat akan semakin bermutu dan bermartabat,” ujar Ibu Nelvy.
Antusiasme peserta pun terasa selama kegiatan berlangsung. Meski dilaksanakan secara daring, tidak menyurutkan semangat para pegawai untuk menyimak, mencatat, dan merenungkan pesan-pesan yang disampaikan. Calon hakim, staf muda, hingga pejabat struktural tampak aktif mengikuti jalannya kegiatan hingga akhir.
Pembinaan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat budaya kerja yang bersih, transparan, dan akuntabel di lingkungan PTUN Yogyakarta. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam membangun institusi peradilan yang dipercaya dan dicintai masyarakat, sejalan dengan visi besar Mahkamah Agung RI.

Sebagai penutup, Dirjen Badilmiltun berpesan bahwa setiap aparatur harus memiliki sense of belonging terhadap lembaga. “Ketika kita merasa menjadi bagian penting dari lembaga ini, maka kita akan menjaga, merawat, dan membesarkan lembaga ini dengan sepenuh hati,” pungkas beliau.
Dengan semangat pembinaan ini, PTUN Yogyakarta semakin mengukuhkan diri sebagai satuan kerja yang tidak hanya profesional dalam tugas yudisial, tetapi juga unggul dalam integritas dan pelayanan publik.