Bangga MelayaniBerakhlak

PTUN Yogyakarta Aktif Ikuti Pelatihan Pengadilan Inklusi dan Aksesibilitas Disabilitas

Yogyakarta, 2 Februari 2024 – Pada Jumat, 2 Februari 2024, PTUN Yogyakarta menunjukkan komitmennya terhadap inklusi dan aksesibilitas dengan mengikuti Pelatihan Pengadilan Inklusi, Aksesibilitas, Sarana dan Prasarana, serta Layanan Disabilitas. Acara ini diadakan secara daring dan diwakili oleh Hakim, Anita Linda Sugiarto, S.TP., S.H., M.H., Panitera Pengganti, dan Pegawai PTSP.

Pelatihan ini merupakan undangan dari Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak (SAPDA), yang memiliki fokus pada peningkatan pemahaman dan keterampilan terkait inklusi dan aksesibilitas di pengadilan. Acara tersebut berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 11.30 WIB dan direncanakan akan diadakan secara rutin setiap hari Jumat, dua minggu sekali.

Anita Linda Sugiarto, S.TP., S.H., M.H., yang mewakili PTUN Yogyakarta, menyambut baik peluang untuk mengikuti pelatihan ini. “Kami merasa penting untuk terus memperluas pengetahuan dan pemahaman kami dalam menciptakan lingkungan pengadilan yang inklusif dan ramah bagi semua,” ujarnya.

Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, termasuk prinsip-prinsip aksesibilitas, penanganan kasus yang melibatkan difabel, serta pengembangan sarana dan prasarana yang mendukung akses bagi semua pihak. Para peserta juga diajak untuk memahami layanan yang dapat diberikan kepada pihak yang memiliki kebutuhan khusus di lingkungan pengadilan.

Dengan mengikuti pelatihan ini, PTUN Yogyakarta berharap dapat meningkatkan pelayanan hukumnya agar lebih responsif dan inklusif terhadap kebutuhan beragam masyarakat, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Anita Linda Sugiarto menekankan pentingnya pengadilan menjadi tempat yang terbuka dan dapat diakses oleh semua warga, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik.

“Kami berkomitmen untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini guna membangun sistem peradilan yang lebih baik dan inklusif,” tambah Anita Linda Sugiarto.

Partisipasi PTUN Yogyakarta dalam pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan perubahan positif dalam menciptakan pengadilan yang lebih ramah dan aksesibel bagi seluruh masyarakat.