
Pada Jumat, 17 Januari 2025, Gereja Katolik Hati Kudus Tuhan Yesus-Ganjuran, Bantul, menjadi saksi bisu dari momen penuh khidmat dan kebersamaan dalam Perayaan Natal Warga Peradilan se-Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Acara yang bertemakan “Kesederhanaan untuk Kemuliaan” ini menghadirkan atmosfer kehangatan yang membalut jiwa para pegawai peradilan dari berbagai instansi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Perayaan ini dihadiri oleh pegawai Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta yang beragama Kristiani, sebanyak tujuh orang. Tak ketinggalan, Ketua PTUN Yogyakarta, Ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., turut hadir sebagai tamu undangan, memberikan nuansa istimewa dalam momen yang sarat makna ini. Kehadiran beliau mencerminkan dukungan dan penghormatan terhadap keberagaman di lingkungan peradilan, sekaligus mempertegas nilai-nilai toleransi dan inklusivitas yang dijunjung tinggi.
Dengan subtema “Kesederhanaan untuk Kemuliaan,” acara ini menjadi ajang refleksi tentang pentingnya nilai kesederhanaan sebagai wujud nyata dari kemuliaan hidup. Dalam homili yang disampaikan, penekanan diberikan pada panggilan untuk hidup sederhana, rendah hati, dan peduli terhadap sesama, khususnya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat.

Acara dimulai dengan misa yang dipimpin oleh Romo Gereja Ganjuran, di mana lagu-lagu rohani menggema, menciptakan suasana damai di tengah khidmatnya ibadah. Setelah itu, para peserta mengikuti sesi ramah tamah, yang diisi dengan pertukaran cerita dan canda tawa, mempererat hubungan antarpegawai lintas instansi.
Perayaan ini tidak hanya menjadi momen perayaan iman bagi umat Kristiani, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan pegawai peradilan dari berbagai latar belakang. Dalam suasana hangat dan penuh persahabatan, nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas ditekankan, mencerminkan harmoni yang menjadi fondasi dalam bekerja dan melayani masyarakat.
Ketua PTUN Yogyakarta, Ibu Nelvy Christin, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa bangganya atas solidaritas yang ditunjukkan oleh warga peradilan dalam acara ini. “Kebersamaan seperti ini adalah kekuatan kita. Melalui perayaan ini, kita diingatkan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan anugerah yang memperkaya kita sebagai satu keluarga besar peradilan,” ujar beliau.

Perayaan Natal Warga Peradilan ini menjadi cerminan nyata dari nilai-nilai toleransi yang terus terjaga di lingkungan peradilan. Melalui semangat “Kesederhanaan untuk Kemuliaan,” acara ini menyuarakan pesan bahwa kebersamaan, kasih, dan dedikasi merupakan elemen penting dalam melaksanakan tugas pelayanan hukum kepada masyarakat.
Di penghujung acara, seluruh peserta bersama-sama berfoto di depan altar Gereja Ganjuran, mengabadikan momen kebersamaan yang sarat akan nilai spiritual dan sosial. Acara ini menjadi bukti bahwa harmoni dan toleransi di tengah keberagaman dapat terwujud, menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan penuh rasa persaudaraan.
Dengan perayaan ini, warga peradilan di Yogyakarta dan sekitarnya telah menunjukkan bahwa iman, kebersamaan, dan komitmen adalah fondasi yang kokoh untuk terus melayani masyarakat dengan penuh kasih dan dedikasi.