Yogyakarta, 16 September 2024 — Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan, Mahkamah Agung Peduli, bekerja sama dengan Keluarga Besar Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta, mengadakan kegiatan bakti sosial di dua panti asuhan, yaitu Panti Asuhan La Tahzan dan Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah. Acara ini berlangsung dengan penuh khidmat dan menyentuh, mencerminkan semangat gotong royong yang mendalam di kalangan para aparat hukum.
Kegiatan bakti sosial ini dimulai dengan penyerahan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada kedua panti asuhan. Di Panti Asuhan La Tahzan, bantuan tersebut secara langsung diserahkan oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta, Ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., bersama para staf dan jajarannya. Sementara itu, di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah, penyerahan bantuan diwakili oleh Wakil Ketua PTUN Yogyakarta, Ibu Rut Endang Lestari, S.H., bersama tim yang juga terdiri dari para pegawai PTUN Yogyakarta.
Mahkamah Agung Peduli, yang dikenal sebagai program sosial yang diinisiasi oleh lembaga peradilan tertinggi di Indonesia, memiliki tujuan mulia untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang kurang mampu. Program ini tidak hanya sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai sosial yang lebih dalam, seperti solidaritas, gotong royong, dan kepekaan terhadap masalah sosial di lingkungan sekitar.
Ibu Rut Endang Lestari, dalam kesempatan yang sama, menambahkan bahwa semangat untuk berbagi merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan adil. “Kami berharap, bantuan yang kami berikan hari ini bisa menjadi penyemangat bagi anak-anak di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah untuk terus belajar, tumbuh, dan menjadi generasi yang bisa membawa perubahan bagi bangsa dan negara di masa depan,” tuturnya.
Kegiatan bakti sosial ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi sebuah cerminan dari semangat gotong royong yang telah lama menjadi bagian integral dari budaya bangsa Indonesia. Mahkamah Agung Peduli, dengan jaringannya yang luas, terus berupaya menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas di berbagai wilayah, termasuk Yogyakarta.
Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa lembaga peradilan, selain menjalankan tugasnya dalam menjaga hukum dan keadilan, juga memiliki peran penting dalam pembangunan sosial. Keterlibatan para hakim, staf, dan pegawai PTUN Yogyakarta dalam acara ini menjadi bukti nyata bahwa mereka tidak hanya berfokus pada aspek formalitas hukum, tetapi juga memiliki kepedulian yang mendalam terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar mereka.
Bakti sosial di Panti Asuhan La Tahzan dan Yatim Putri Aisyiyah memberikan dampak yang langsung dirasakan oleh para penghuninya. Anak-anak di kedua panti asuhan menyambut dengan antusias kehadiran para perwakilan dari Mahkamah Agung dan PTUN Yogyakarta. Tidak hanya bantuan berupa kebutuhan pokok yang mereka terima, tetapi juga dukungan moral dan semangat untuk terus menjalani hidup dengan penuh optimisme.
Salah seorang pengurus Panti Asuhan La Tahzan menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Mahkamah Agung Peduli dan PTUN Yogyakarta. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak di panti,” ujar beliau dengan mata berbinar.
Hal senada juga disampaikan oleh pengurus Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah. Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, sehingga panti-panti asuhan yang lain juga dapat merasakan manfaat yang sama. “Anak-anak di sini sangat senang dengan kunjungan ini. Selain bantuan kebutuhan pokok, mereka merasa diperhatikan dan dihargai,” tambahnya.
Melalui acara ini, Mahkamah Agung Peduli menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Program-program sosial seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi instansi lain, baik pemerintah maupun swasta, untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang membawa dampak positif bagi masyarakat luas.
Kegiatan bakti sosial ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dari berbagai program sosial lainnya yang akan terus dilakukan oleh Mahkamah Agung dan PTUN Yogyakarta di masa yang akan datang. Dengan semakin banyaknya inisiatif seperti ini, masyarakat yang kurang mampu dapat merasakan uluran tangan dan perhatian dari berbagai pihak, sehingga mereka tidak merasa sendiri dalam menghadapi tantangan kehidupan.
Acara yang penuh kebersamaan ini berakhir dengan senyum kebahagiaan di wajah para penghuni panti asuhan, yang seolah menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan kasih sayang dapat merangkul mereka dalam hangatnya rasa solidaritas. Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, semangat gotong royong seperti inilah yang akan terus menjaga keutuhan sosial masyarakat kita.