Yogyakarta, Senin, 2 September 2024, telah dilangsungkan sebuah kegiatan bimbingan yang sangat penting bagi mahasiswa magang di Universitas Sebelas Maret. Bertempat di ruang media center, kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari program pengembangan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa, terutama dalam bidang hukum. Bimbingan ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan bagi para mahasiswa, tetapi juga sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman mereka mengenai sistem peradilan di Indonesia.
Kegiatan bimbingan ini dipandu oleh seorang ahli dalam bidang hukum, Hakim Bapak Dedi Wisudawan Gamadi, S.H., M.Kn., yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam mengenai sistem peradilan. Sebagai seorang hakim yang telah berkecimpung lama di dunia peradilan, Bapak Dedi Wisudawan memberikan pandangan yang sangat berharga mengenai berbagai aspek penting dalam sistem peradilan. Kehadirannya menjadi motivasi tersendiri bagi para mahasiswa, mengingat kesempatan untuk belajar langsung dari seorang praktisi berpengalaman adalah sebuah pengalaman yang tidak ternilai.
Dalam sesi bimbingan ini, Bapak Dedi memaparkan berbagai pokok bahasan yang sangat relevan bagi mahasiswa yang tengah menjalani masa magang. Topik-topik yang disampaikan meliputi perkembangan kompetensi peradilan Tata Usaha Negara (TUN), pra litigasi, penyusunan gugatan, acara persidangan, strategi pembuktian, hingga tahapan pasca putusan.
- Perkembangan Kompetensi Peradilan TUN: Mahasiswa diajak untuk memahami dinamika peradilan Tata Usaha Negara, yang semakin kompleks seiring perkembangan zaman. Bapak Dedi menekankan pentingnya pemahaman mendalam mengenai undang-undang dan regulasi yang berlaku, serta bagaimana kompetensi peradilan TUN terus berkembang untuk menjawab tantangan yang ada.
- Pra Litigasi: Tahapan pra litigasi sering kali menjadi fondasi bagi kasus yang akan disidangkan. Dalam sesi ini, Bapak Dedi menjelaskan pentingnya melakukan persiapan yang matang sebelum memasuki ruang sidang, termasuk strategi penyusunan bukti dan dokumen yang kuat.
- Penyusunan Gugatan: Gugatan merupakan salah satu dokumen paling krusial dalam proses peradilan. Para mahasiswa dibimbing mengenai tata cara penyusunan gugatan yang baik dan benar, dengan memperhatikan kaidah hukum yang berlaku. Bapak Dedi juga memberikan contoh-contoh nyata dari kasus yang pernah ditanganinya, sehingga mahasiswa dapat memahami secara praktis.
- Acara Persidangan: Sesi ini memfokuskan pada prosedur dan tata tertib persidangan. Bapak Dedi memberikan wawasan mengenai peran hakim, jaksa, pengacara, dan saksi dalam persidangan, serta bagaimana interaksi antara mereka dapat mempengaruhi jalannya persidangan.
- Strategi Pembuktian: Salah satu aspek paling kritis dalam persidangan adalah pembuktian. Mahasiswa diberi pemahaman tentang berbagai strategi yang dapat digunakan untuk membuktikan kebenaran dalam kasus yang sedang diadili. Bapak Dedi menekankan pentingnya kejelian dan ketelitian dalam mengumpulkan serta mengajukan bukti di depan pengadilan.
- Pasca Putusan: Setelah putusan dijatuhkan, tahapan pasca putusan juga memerlukan perhatian khusus. Bapak Dedi membahas langkah-langkah yang harus diambil oleh pihak yang berperkara, baik yang merasa diuntungkan maupun dirugikan oleh putusan tersebut.
Melalui bimbingan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami teori-teori hukum yang telah mereka pelajari di bangku kuliah, tetapi juga dapat menerapkannya dalam situasi nyata. Bapak Dedi menekankan bahwa keterampilan seperti analisis kritis, kemampuan komunikasi, dan etika profesional sangat penting dalam dunia hukum.
“Memberikan bimbingan yang efektif adalah salah satu cara kami untuk memastikan bahwa mahasiswa siap menghadapi dunia profesional. Kami berharap mereka dapat berkontribusi secara signifikan kepada institusi tempat mereka bekerja kelak,” ujar Bapak Dedi dengan penuh keyakinan.
Beliau juga menambahkan bahwa dunia hukum selalu berkembang, sehingga penting bagi mahasiswa untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. “Dalam karir hukum, tidak ada kata berhenti untuk belajar. Setiap kasus yang Anda tangani akan memberikan pelajaran baru, dan di sinilah pentingnya memiliki sikap terbuka terhadap pengetahuan baru.”
Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi langsung dengan Bapak Dedi. Sesi ini menjadi momen yang sangat berharga, di mana para mahasiswa dapat mengklarifikasi berbagai hal yang belum mereka pahami, serta mendapatkan wawasan tambahan dari pengalaman langsung seorang hakim yang berpengalaman.
Dengan berakhirnya bimbingan ini, mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang mengikuti kegiatan tersebut diharapkan lebih siap untuk terjun ke dunia profesional. Pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh selama bimbingan ini diharapkan dapat menjadi bekal berharga dalam perjalanan karir mereka di bidang hukum, serta memberikan kontribusi positif bagi sistem peradilan di masa depan.