Bangga MelayaniBerakhlak

Aktivitas Tindak Lanjut

Pengadilan harus secara terus menerus meningkatkan ketaatan pada sistem manajemen anti penyuapan. Aktivitas tindak lanjut tidak hanya berhenti pada proses korektif dari ketidaksesuaian yang terjadi di pengadilan. Namun, pengadilan harus secara proaktif meningkatkan kualitas SMAP. Perbaikan berkesinambungan adalah perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas SMAP sesuai yang dilakukan oleh seluruh personil dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

Prinsip perbaikan ini tidak hanya difokuskan pada tindakan korektif setelah terjadinya kesalahan atau pelanggaran, tetapi juga melibatkan upaya peningkatan berkelanjutan terhadap kualitas implementasi SMAP. Proses ini mengacu pada sejumlah dasar, termasuk kebijakan anti penyuapan yang berlaku, sasaran-sasaran anti penyuapan yang telah ditetapkan, hasil audit internal, analisis data terhadap tindakan korektif dan preventif sebelumnya, serta hasil tinjauan manajemen puncak dan tinjauan dari FKAP (Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan).

Alur pelaksanaan perbaikan berkesinambungan dijalankan secara siklik dan terstruktur, dimulai dari identifikasi area yang perlu ditingkatkan, perencanaan tindakan perbaikan, pelaksanaan tindakan tersebut, pemantauan hasilnya, hingga evaluasi akhir untuk memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan berdampak positif terhadap sistem. Proses ini harus terdokumentasi dengan baik dan dituangkan dalam format dokumen yang telah ditentukan, sehingga bisa ditelusuri, dianalisis, dan dikembangkan lebih lanjut.

Seluruh aktivitas perbaikan ini harus menjadi bagian dari budaya organisasi yang mendorong keterlibatan semua pihak secara aktif. Komitmen dari pimpinan hingga pelaksana teknis di lapangan merupakan kunci dalam menjaga keberlanjutan perbaikan tersebut. Oleh karena itu, seluruh elemen di pengadilan dituntut untuk tidak hanya bersikap reaktif terhadap masalah, tetapi juga memiliki orientasi ke depan dalam mengantisipasi potensi risiko penyuapan.

Dalam bagian akhir materi ini, peserta juga diberikan studi kasus atau latihan berbentuk ilustrasi ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal di salah satu pengadilan. Peserta diminta mencocokkan ketidaksesuaian tersebut dengan tindakan korektif yang tepat. Latihan ini bertujuan untuk membangun pemahaman praktis tentang bagaimana menerapkan konsep perbaikan berkesinambungan dalam konteks nyata.

Sebagai penutup modul, perbaikan berkesinambungan ditegaskan sebagai elemen vital dari seluruh rangkaian penerapan SMAP. Modul ini tidak hanya menandai akhir dari rangkaian pelatihan, tetapi juga menjadi titik awal bagi seluruh pengadilan untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan sistem anti penyuapan dalam organisasi masing-masing, demi terwujudnya pengadilan yang bersih, akuntabel, dan dipercaya publik.