Bangga MelayaniBerakhlak

Ketua Kamar TUN MA Kunjungi PTUN Yogyakarta: Apresiasi Lingkungan Hijau dan Komitmen Peradilan yang Humanis

Whatsapp Image 2025 04 30 At 15.28.43 (1)

Yogyakarta, 29 April 2025 — Dalam upaya mempererat hubungan kelembagaan serta mendorong peningkatan kualitas pelayanan dan tata kelola peradilan di lingkungan peradilan tata usaha negara, Ketua Kamar Tata Usaha Negara Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. (H.C. Undip) Dr. H. Yulius, S.H., M.H., melakukan kunjungan kerja ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta, Selasa pagi, 29 April 2025.

Kunjungan tersebut menjadi momentum penting bagi PTUN Yogyakarta, karena merupakan bagian dari perhatian dan kepedulian Mahkamah Agung dalam memantau langsung perkembangan dan pelaksanaan tugas pokok serta fungsi lembaga peradilan di daerah.

Setibanya di kantor PTUN Yogyakarta, Ketua Kamar TUN disambut hangat oleh Ketua PTUN Yogyakarta, Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., didampingi Wakil Ketua Sarjoko, S.H., M.H., serta jajaran hakim, pejabat struktural, dan pegawai.

Dalam kunjungannya, Prof. Dr. Yulius tidak hanya melakukan silaturahmi dengan unsur pimpinan pengadilan, tetapi juga menyempatkan diri berkeliling kantor untuk meninjau sejumlah ruangan dan fasilitas yang ada, guna melihat dari dekat kondisi nyata lingkungan kerja PTUN Yogyakarta.

Whatsapp Image 2025 04 30 At 15.28.45

Salah satu hal yang menarik perhatian beliau adalah keberadaan kebun sayur dan taman apotek hidup yang ditanam dan dirawat secara mandiri oleh keluarga besar PTUN Yogyakarta. Tanaman seperti cabai, tomat, terong, daun sirih, jahe, dan serai tumbuh subur di sudut halaman kantor, menjadi cerminan semangat hijau yang membumi di tengah kesibukan institusi peradilan.

“Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga mencerminkan kesadaran ekologis dan semangat gotong royong yang luar biasa. Lingkungan kerja seperti ini sangat baik untuk kesehatan fisik maupun mental para pegawai,” ujar Ketua Kamar TUN dengan penuh apresiasi.

Beliau juga mengungkapkan bahwa langkah sederhana seperti menanam sayuran dan tumbuhan obat keluarga di lingkungan kantor dapat menjadi contoh nyata dari pendekatan humanis dalam manajemen peradilan — sebuah pendekatan yang tidak hanya berorientasi pada hasil kerja, tetapi juga pada keberlangsungan hidup dan kesejahteraan para aparatur peradilan.

Selain meninjau lingkungan kantor, Prof. Dr. Yulius juga mengapresiasi berbagai inovasi dan pencapaian yang telah ditorehkan oleh PTUN Yogyakarta, terutama dalam konteks penerapan Zona Integritas (ZI), pelayanan berbasis teknologi informasi, dan pembangunan budaya kerja yang bersih dan melayani.

Whatsapp Image 2025 04 30 At 15.28.53

Dalam dialog singkat bersama pimpinan dan aparatur PTUN Yogyakarta, beliau menekankan pentingnya menjaga integritas, profesionalisme, dan semangat pelayanan publik. Menurutnya, tantangan peradilan ke depan bukan hanya pada aspek teknis hukum, tetapi juga pada kemampuan lembaga peradilan untuk tetap relevan, adaptif, dan dekat dengan masyarakat.

“Kita harus terus memperkuat budaya kerja yang terbuka, transparan, dan kolaboratif. Keadilan itu tidak hanya ditentukan oleh putusan yang adil, tetapi juga oleh cara kita melayani masyarakat dan membangun kepercayaan,” pesan beliau.

Kunjungan kerja ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai bentuk pengawasan, motivasi, serta dukungan moral dari Mahkamah Agung kepada jajaran peradilan di daerah. Ketua PTUN Yogyakarta, Dr. Nelvy Christin, menyampaikan terima kasih atas kunjungan tersebut dan mengungkapkan bahwa kehadiran Ketua Kamar TUN memberi energi positif bagi seluruh aparatur di lembaga yang dipimpinnya.

“Kami merasa terhormat atas kunjungan Bapak Ketua Kamar TUN. Ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memperbaiki diri, memberikan pelayanan terbaik, dan menjaga marwah peradilan administrasi yang mandiri dan berintegritas,” ujar beliau.

Dengan kunjungan ini, Mahkamah Agung menunjukkan komitmennya untuk terus membina dan mendorong peningkatan kualitas lembaga peradilan di seluruh Indonesia. Di sisi lain, PTUN Yogyakarta meneguhkan posisinya sebagai institusi peradilan yang tidak hanya unggul dalam fungsi yudisial, tetapi juga peduli terhadap nilai-nilai keberlanjutan, kehijauan, dan kemanusiaan di tempat kerja.