
Yogyakarta, 11 April 2025 — Dalam semangat membangun inovasi berkelanjutan dan memperkuat kolaborasi dengan dunia pendidikan, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta menyelenggarakan Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pembelajaran dan Pengembangan Inovasi (PANDAI) Triwulan I Tahun 2025. Kegiatan strategis ini berlangsung pada Jumat, 11 April 2025, bertempat di Ruang Media Center PTUN Yogyakarta, dan dihadiri oleh jajaran pejabat struktural serta pelaksana terkait.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua PTUN Yogyakarta, Bapak Sarjoko, S.H., M.H., yang secara tegas menyampaikan pentingnya menjaga kesinambungan program PANDAI sebagai salah satu inovasi unggulan yang menjadi bagian integral dari pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Dalam rapat yang berlangsung dengan penuh semangat dan keterlibatan aktif dari para peserta ini, hadir pula Hakim PTUN Yogyakarta, Ibu Anita Linda Sugiarto, S.TP., S.H., M.H., Plt. Sekretaris, para Kepala Subbagian, yaitu Kasubbag Umum dan Keuangan, Kasubbag Kepegawaian, Organisasi, & Tata Laksana, serta Kasubbag Perencanaan, Teknologi Informasi, & Pelaporan, bersama para pelaksana yang selama ini terlibat langsung dalam pengembangan program PANDAI.

Rapat Monev ini diawali dengan pemaparan menyeluruh mengenai implementasi aplikasi e-Learning yang mulai diintegrasikan sebagai bagian dari inovasi PANDAI. Aplikasi ini dihadirkan sebagai bentuk dukungan terhadap proses pembelajaran yang lebih efektif, fleksibel, dan responsif terhadap kebutuhan para peserta kegiatan edukatif, baik itu mahasiswa magang, peserta kunjungan, maupun peneliti.
Lebih lanjut, dipaparkan pula rekapitulasi aktivitas pada Triwulan I Tahun 2025. Data menunjukkan jumlah mahasiswa magang yang mengikuti pembelajaran di PTUN Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Tidak hanya itu, kunjungan institusi pendidikan dan kegiatan penelitian hukum yang difasilitasi oleh PTUN Yogyakarta juga tercatat mengalami lonjakan, menandakan tingginya antusiasme dan kepercayaan dari kalangan akademisi terhadap lembaga peradilan ini.
Rapat juga menyoroti aspek evaluatif dari pelaksanaan program, termasuk keefektifan modul pembelajaran, metode penyampaian materi, serta kendala teknis yang mungkin muncul dalam penggunaan platform digital. Masukan-masukan dari para peserta rapat menjadi catatan penting bagi pengembangan lebih lanjut, agar PANDAI semakin adaptif dan relevan di tengah dinamika kebutuhan pembelajaran modern.

Wakil Ketua PTUN Yogyakarta dalam arahannya menegaskan bahwa keberhasilan PANDAI bukan semata dinilai dari seberapa banyak kegiatan yang dilakukan, tetapi juga dari kualitas dampak yang dihasilkan, baik bagi internal lembaga maupun eksternal seperti dunia pendidikan dan masyarakat umum.
“Program PANDAI bukan hanya sarana pembelajaran, melainkan juga wujud nyata keterbukaan informasi, kolaborasi, serta akuntabilitas lembaga peradilan. Ini adalah bagian penting dari upaya kita membangun kepercayaan publik menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani,” ujar Bapak Sarjoko.
Semangat berinovasi yang ditunjukkan oleh PTUN Yogyakarta melalui rapat Monev ini mencerminkan keseriusan lembaga dalam mewujudkan pelayanan publik yang tidak hanya transparan dan akuntabel, tetapi juga edukatif dan inklusif. Hal ini menjadi salah satu nilai tambah yang mendukung pencapaian target reformasi birokrasi di lingkungan peradilan tata usaha negara.

Dengan terselenggaranya Rapat Monitoring dan Evaluasi Program PANDAI Triwulan I ini, PTUN Yogyakarta semakin memperkokoh posisinya sebagai lembaga peradilan yang terbuka terhadap inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Diharapkan, hasil evaluasi ini akan menjadi dasar bagi pengembangan program yang lebih baik pada triwulan berikutnya, serta memperluas dampak positif PANDAI bagi masyarakat luas.
Rapat ditutup dengan harapan dan semangat baru, bahwa setiap langkah kecil dalam proses pembelajaran dan pengembangan inovasi di lingkungan peradilan merupakan bagian dari transformasi besar menuju pelayanan hukum yang lebih profesional, humanis, dan berdaya saing.