Bangga MelayaniBerakhlak

Cyber Security Awareness, PTUN Yogyakarta Bersama GMEDIA Lakukan Edukasi Keamanan Siber demi Transparansi Informasi Publik yang Aman

Whatsapp image 2025 12 04 at 16.38.31 (1)

Yogyakarta, 4 Desember 2025 – PT Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan informasi di lingkungan peradilan. Bersama GMEDIA, salah satu penyedia layanan teknologi dan keamanan siber, PTUN Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan edukasi Cyber Security Awareness dengan tema “Optimalisasi Keterbukaan Informasi Tanpa Mengorbankan Keamanan.” Acara ini menjadi langkah strategis untuk mengantisipasi risiko serangan digital yang kian meningkat, sekaligus memastikan bahwa pelayanan informasi publik tetap berlangsung secara transparan, namun tetap mengedepankan perlindungan data.

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang Utama PTUN Yogyakarta itu diikuti oleh seluruh jajaran, mulai dari pimpinan, pejabat struktural dan fungsional, hingga para pegawai. Suasana penuh perhatian tampak sejak awal acara dimulai, mencerminkan kesadaran bahwa ancaman siber kini menjadi tantangan serius yang harus dihadapi bersama.

Whatsapp image 2025 12 04 at 16.38.31 (2)

Ketua PTUN Yogyakarta, Ibu Dr. Nelvy Christin, S.H., M.H., dalam sambutannya menegaskan bahwa tugas peradilan tidak hanya memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, namun juga memastikan keamanan semua data yang dikelola. Menurutnya, keterbukaan informasi publik merupakan amanat undang-undang, tetapi pemenuhannya harus berjalan beriringan dengan sistem keamanan yang kuat.

“Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kompetensi aparatur secara berkelanjutan, baik di tahun ini maupun tahun-tahun mendatang. Kami mempersiapkan penataan kompetensi pegawai secara lebih optimal. Terima kasih kepada GMEDIA yang telah mendukung terselenggaranya acara ini,” ujar beliau.

Dalam pemaparan yang disampaikan oleh perwakilan GMEDIA, peserta diperkenalkan pada berbagai bentuk ancaman digital yang menyasar institusi pemerintah, mulai dari phishing, malware, ransomware, hingga teknik rekayasa sosial yang semakin canggih. Serangan-serangan tersebut, apabila tidak dikenali sejak dini, dapat berpotensi merusak sistem, mengganggu layanan publik, bahkan membocorkan data sensitif.

Whatsapp image 2025 12 04 at 16.38.31

Tidak hanya teori, peserta juga diajak mengikuti simulasi serangan siber yang memberikan gambaran nyata mengenai pola kejahatan digital yang sering terjadi. Pegawai dilatih untuk mendeteksi indikasi ancaman, mengecek kredibilitas dokumen elektronik, hingga menerapkan langkah-langkah keamanan dalam penggunaan perangkat kerja sehari-hari.

Melalui kegiatan ini, PTUN Yogyakarta berharap dapat memperkuat budaya keamanan informasi di lingkungan peradilan. Di tengah tuntutan digitalisasi dan percepatan layanan publik, kehati-hatian serta pemahaman yang baik mengenai keamanan data menjadi kunci utama menjaga kepercayaan masyarakat.

Acara ditutup dengan komitmen bersama seluruh pegawai untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan keterampilan teknis menghadapi tantangan keamanan siber di masa depan. PTUN Yogyakarta bertekad membangun sistem informasi yang lebih aman, transparan, dan responsif sebagai wujud dukungan terhadap reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang berkualitas.